Header Ads

test

5 Slogan Kebersihan Masyarakat Jepang

Foto: clledeast.com/All about Japan

Jepang dikenal sebagai negara yang  disiplin dan teratur kebersihannya. Tak asing lagi ditelinga kita mendengar pengalaman seseorang yang telah berkunjung ke Jepang lalu berkata “Jepang bersih banget, beda sama Indonesia!” Kalimat tersebut tentu didasari dari beberapa faktor yang membuat stigma ini terus melekat dengan Jepang. Bahkan Kota Kobe di Jepang menjadi salah satu kota terbersih di dunia bersama dengan Swiss dan Kanada.

Nah kira-kira apa saja sih yang dilakukan masyarakat Jepang dalam hal menjaga kebersihannya?
Menurut berbagai sumber, ternyata Jepang menerapkan 5 slogan kebersihan yang dikenal dan diterapkan masyarakatnya. Apa saja slogan itu, mari kita bahas.

1. Seiri (Sort)
Berarti membuang sampah atau benda yang tidak digunakan. Jadi, umumnya masyarakat sana tidak menumpuk barang begitu saja yang akhirnya merusak pemandangan.

2. Seiton (Set in order)
Membaca namanya sebagian kita mungkin tertawa, tapi jangan salah slogan di Jepang ini bermakna mengembalikan semua barang ke tempat semula. Anak-anak di Jepang sudah diajarkan slogan ini se-dini mungkin. Bukan hanya berbicara kebersihan, tetapi slogan ini juga mengarjarkan makna tanggung jawab. Dalam sehari-hari kata ini disebut juga katazuke atau tidying up. Slogan ini tanpa disadari dikerjakan beriringan dengan Seiri.

3. Seisou (Cleaning)
Kegiatan bersih-bersih menjadi hal yang melekat dengan masyarakat Jepang. Budaya self service seringkali dicontohkan, bagaimana orang-orang Jepang membersihkan sesuatu setelah aktivitas. Hal ini diterapkan di tempat makan fast food sekali pun,  bisa dibilang setelah makan maka sisanya adalah kewajiban pembeli. selain itu tentu masih jelas teringat saat supporter Jepang pada Piala Dunia 2018  membersihkan stadion setelah laga usai dan menjadi pujian di dunia maya. Hal tersebut menggambarkan bagaimana masyarakat Jepang dituntut untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

4. Seiketsu (Maintain Cleanliness)
Setelah 3 hal sebelumnya dilakukan, selanjutnya Seiketsu ini diterapkan. Slogan ini bermakna kegiatan mengontrol dengan baik dan benar tanpa ada yang tertingal sedikit pun. Dengan demikian, kebersihan tetap terjaga terus menerus.

5. Shitsuke (Dicipline)
Berarti menjalankan dengan benar aturan-aturan yang telah dibuat, baik di sekolah, perusahaan, maupun kebijakan pemerintah. Hal ini menjadi etika yang melekat, bagaimana budaya tepat waktu, kedisiplian di tempat kerja seperti menggunakan safety, sampai hal kecil aturan menyebrang di jalan raya. Karena budaya ini, maka kebersihan tidak menjadi hal yang sulit dilakukan oleh masyarakat Jepang.

Itulah 5 slogan yang diterapkan masyarakat Jepang dalam menjaga kebersihan. Hal tersebut diharapkan dapat dicontoh masyarakat Indonesia untuk lebih peduli pada lingkungan dan sekitar, dan yang terpenting stigma “bersih” bagi masyarakat Jepang tidak akan terjadi jika hanya satu orang yang melakukan, melainkan harus diikuti dari seluruh lapisan masyarakatnya. Percayalah  kebiasaan yang baik akan bermanfaat dikehidupan berikutnya. (DR)


Tidak ada komentar