Sumber Foto : Bookbub.com
“Negara disebut maju dan berkembang kalau
masyarakatnya mempunyai minat baca yang tinggi, dibuktikan dari jumlah
buku yang diterbitkan dan jumlah perpustakaan yang ada di negara tersebut”
Kutipan itu berasal dari salah satu Pustakawan Indonesia Setiawan Hartadi.
Di
era globalisasi, kita diberikan kemudahan dalam membaca. Hal tersebut dapat
dilakukan kapan pun dan dimana pun apalagi dengan adanya teknologi digital.
Namun, sayangnya menurut Duta Baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,
minat baca masyarakat Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara
lainnya. Riset lain bertajuk World’s Most
Literate Nation Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State
University, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal
minat membaca, persis di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal,
dari segi penilaian infrastuktur untuk membaca, peringkat Indonesia berada di
atas negara-negara Eropa.
Ironisnya, Perpustakaan Nasional tertinggi di dunia
ada di Indonesia, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat
(Perpusnas). Bangunan ini memiliki 24 lantai dan 3 basement dengan ketinggian gedung 126,3 meter, menyusul di posisi
kedua yaitu Shanghai Library Institute yang tingginya 106 meter.
Foto: Dwi Rahmawati
Fasilitas yang baik nampaknya kurang mendorong
masyarakat untuk gemar membaca, untuk itu disajikan beberapa manfaat penting
jika gemar membaca.
1. Membaca
buku dapat membuat seseorang lebih fokus
Hal ini diutarakan oleh Presiden Direktur dari Riset
Haskins Laboratories, Ken Pugh,PhD. Ia mengatakan bahwa kebiasaan dari membaca
buku dapat memacu otak untuk berpikir dan lebih berkonsentrasi. Bagian otak telah
mengembangkan fungsi lain seperti kemampuan imajinasi, bahasa, dan pembelajaran
asosiatif, semua terhubung dalam sirkuit saraf tertentu ketika membaca.
2. Sebagai
latihan, untuk kesehatan otak
Seperti dilansir majalah Prevention, “Aktivitas yang
melibatkan latihan otak membuat otak lebih efisien mengubah struktur untuk
terus berfungsi dengan baik”, hal ini dikemukakan oleh Robert S.Wilson, PhD,
professor neuropsikologi di Rush University Medical Center. Beliau menambahkan,
menjadikan membaca buku sebagai hobi dari kecil, bermanfaat besar untuk
kesehatan otak di usia tua nantinya.
Penelitian di Inggris belum lama ini, peserta
diberikan waktu beberapa menit untuk aktivitas merangsang kecemasan. Ada yang
membaca, mendengarkan musik dan bermain video
games. Hasilnya, peserta yang membaca buku dapat mengurangi angka kecemasan
sebanyak 67%. Angka tersebut sangat signifikan dibandingkan dengan melakukan
kegiatan yang lain.
Beberapa manfaat di atas hanya sebagian dari
pentingnya membaca buku, Jadi tunggu apalagi? Perbanyaklah membaca buku dan
kurangi intensitas berselancar di dunia maya, karena sesungguhnya buku adalah
jendela dunia. (Dwi Rahmawati)
|
Post a Comment